Skip to main content

Gurita atau dalam bahasa latin Octopus  spp termasuk dalam kelas Cephalopoda memiliki beberapa fakta gurita yang menarik antara lain kepala bulat, mata besar dan 8 lengan sebagai alat geraknya. Kerabat Octopus spp adalah cumi-cumi, sotong dan lain-lain. Meskipun kerabat dekat dengan cumi-cumi dan sotong tapi karakteristik Octopus spp berbeda karena tubuh gurita lebih bulat.

Fakta Gurita Terbesar Beratnya mencapai 250 kg

Tubuh gurita dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, leher dan tubuh. Bagian kepala terdapat 8 lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa dan bergerak. Gurita juga memiliki 2 mata yang besar dan menonjol yang mampu mendeteksi mangsa dan musuh. Di dalam lengan Octopus spp terdapat tentakel. Gurita terbesar pernah tercatat sebesar 270 kg dengan lebar 9 m.

Kebiasaan Makan Gurita

Gurita memangsa berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan keong. Gurita termasuk hewan karnivora, akan tetapi ada beberapa juga kanibal yang memakan jenisnya sendiri. Mangsanya akan dibawa ke lubang atau tempat persembunyian Gurita terlebih dahulu sebelum dimakan.

Gurita Betina dapat Bertelur hingga 200.000 Butir

Perbedaan gurita betina dan jantan terletak pada lengan ketiga disamping kanan atau lengan hectocotylus. Hektopil berfungsi sebagai alat memindahkan sperma ke rongga selubung betina. Gurita betina menggantung kumpulan telur berbentuk kapsul yang membentuk untaian di langit-langit sarang. Gurita betina dapat bertelur hingga 200.000 butir akan tetapi tergantung masing-masing individu atau jenisnya.

Fakta Pertahanan Diri Gurita

Gurita memiliki 3 cara mempertahankan diri dari musuhnya yaitu berkamuflase, otomimi, dan kantong tinta. Beberapa spesies gurita dapat memutuskan lengannya, lengan gurita yang sedang merangkak juga berfungsi sebagai pengalih perhatian bagi calon pemangsa dan berguna pada saat kawin. Gurita berwarna abu-abu pucat atau putih, tetapi warna kulit bisa diubah sesuai warna dan pola lingkungan sekitar. Gurita juga memakai kantong tinta untuk mengelabuhi musuh dengan cara menyemprotkan cairan tinta pekat.

Berdasarkan data statistik KKP, gurita termasuk salah satu penyumbang ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai produksi Rp 1,2 Triliun pada tahun 2020. Perikanan gurita di ekspor ke negara-negara yang mensyaratkan MSC akan isu perikanan keberlanjutan. Di Indonesia sendiri hal ini masih menjadi sulit dikarenakan kekurangan data stok gurita untuk perikanan yang berkelanjutan. Menurut Seafood Watch, perikanan Gurita di Indonesia masih di tahap Avoid karena mengalami overfishing serta masih menggunakan alat tangkap yang dapat merusak terumbu karang. Dengan permasalahan seperti ini, Sahabat Laut Lestari ingin membantu perikanan gurita untuk mencapai perikanan berkelanjutan dengan Fishery Improvement Project.

Leave a Reply